Nikmat Raga yang Sehat
"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya." (QS. At-Tin: 4)
Ada dua bola mata di sana, dengan seindah-indah bentuk. Berwarna hitam, cokelat, biru maupun abu di tengah dan di luarnya berwarna putih, tertutup kelopak dilindungi bulu mata. Bergerak searah, tidak terlambat dan tak mendahului satu sama lain.
Lihat lagi di cermin, agak turun ke bawah, ada organ yang berfungsi untuk pernapasan, dikenal dengan sebutan hidung. Letaknya antara dua mata agak ke bawah, dengan dua buah lubang berfungsi menghirup udara, terkadang bersin melaluinya.
Ada bibir, pipi, alis mata, kening, telinga, dan terbentuklah seindah-indah wajah, sehingga kau dikenal. Itu hanya sebatas apa yang ada di wajah, belum lagi organ-organ dalam lainnya, masya Allah. Semua berfungsi dengan baik, bekerja sesuai perintahnya.
Kita dapat melihat segala keindahan, beraneka warna, langit, laut, wajah orangtua atas izin-Nya. Sudahkah kita bersyukur? Atau jangan-jangan masih membanding-bandingkan apa yang dititipi kepada kita dengan yang ada pada orang lain. Jangan, kawan!
Titipan itu adalah amanah yang harus kita jaga. Bentuk syukur kita adalah mempergunakan mata ini untuk hal-hal baik, melihat hal-hal yang diperbolehkannya. Apa saja yang masuk ke dalam penglihatan, akan terekam jelas di dalam memori dan akhirnya berujung pada pengetahuan kita. Hal-hal baik akan berdampak bagus untuk pikiran sebaliknya hal-hal buruk akan terekam dan menghasilkan pikiran yang kurang baik.
"Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (QS. An-Nur: 30)
Hal yang diperbolehkan untuk dilihat dan sesuatu terlarang untuk dipandang sesungguhnya untuk kebaikan manusia itu sendiri. Rabbmu, penciptamu, Allah paling mengetahui hamba- hamba-Nya.
Diberi-Nya kedua buah telinga, tersebabnya kau bisa mendengar suara-suara dan panggilannya untuk menunaikan salat. Ada suara kecil, sedang, dan keras. Semua jenis suara tersebut dapat ditangkap oleh satu benda kecil yang bernama telinga. Yang mana jika dilihat lebih lanjut, berapa banyak jumlah urat saraf yang tersusun dalam sebaik-baik bentuk, sehingga dapat mengantarkan sinyal suara dan dapat diterjemahkan oleh otak manusia. Masya Allah.
Pengetahuan-pengetahuan yang masuk ke dalam memori manusia dari pendengaran dan penglihatan, kemudian manusia mengaplikasikan bentuk-bentuknya ke dalam pembicaraan. Kosakata yang diperoleh bayi dari lingkungan, diolah otak dan menghasilkan bunyi melalui mulut mereka. Kemampuan nonverbal dan verbal diberikannya kepada kita, manusia.
Sehingga, dalam keseharian, manusia mampu menunjukkan keinginannya, baik dalam gerakan atau suara. Sudahkah semua itu kita syukuri? Pergunakan pendengaran itu untuk hal-hal baik, dan bicaralah yang baik pula. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim: 7)
Tunjukkan rasa syukurmu. Perhatikan anggota tubuh lainnya, ada kaki untuk berjalan, tangan untuk memegang, pinggang yang berfungsi sebagai penyangga saat akan duduk atau berdiri, hingga jari-jari tangan dan kaki sangat berguna hadirnya bagi manusia. Segala ciptaan-Nya membawa makna, setiap dari-Nya membawa hikmah.
"Pada hari ini, Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (QS. Yasin: 65)
Kesaksian mereka dapat membantumu pada hari perhitungan nanti. Namun bisa pula memberatkanmu. Tergantung sikapmu sekarang, saat berada di dunia, terhadap mereka.
Sumber: Herawati. (2022). Menjadi Hamba yang Dicintai Allah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Posting Komentar untuk "Nikmat Raga yang Sehat"
Posting Komentar