Agar Karunia-Nya menjadi Berkah

Seseorang yang awalnya hanya memiliki sepeda, tetapi dengan kendaraan itu mengantarkannya salat berjemaah ke masjid. Itulah nikmat, bukan pada jumlah tapi pada berkahnya. Kemudian ia mampu membeli motor, namun sudah mulai jarang terlihat berjemaah di masjid. Pada suatu waktu ia pun diberi kemampuan untuk membeli mobil namun sudah tak tampak kendaraan barunya terparkir di halaman masjid. Dengan bertambahnya nikmat malah membuat ia semakin menjauh darinya. Naudzubillah.

Selalu berdoa, agar kau menjadi hamba yang bersyukur dan pantas dititipkan. Sebagai seorang muslim, kita sepantasnya meminta nikmat yang berkah, diperkenankan juga meminta nikmat yang banyak. Tetapi jadikan nikmat yang banyak tadi sebagai peluangmu untuk memperoleh rida-Nya dan mempermudahmu memasuki surga-Nya. Besarkan wadah penampungannya. Jika wadah penampungannya sudah besar, niscaya akan diberikan isi yang banyak. Saat sudah berisi, jadikan ia seperti sungai yang mengalir, membantu tanaman lain hidup, alirannya menghapus dahaga pada sekitar. Itulah kenapa, air sungai tidak pernah berbau busuk, bukan? Karena ia selalu mengalir. Berbeda halnya dengan air yang tak pernah mengalir, berbau tak sedap.

Lebih baik memiliki harta sedikit daripada banyak harta tetapi berat dihisab. Mungkin kita sering mendengar ucapan ini. Dari pernyataan tersebut seolah-olah mengajak umat untuk tidak memiliki harta banyak. Padahal, alangkah baiknya memiliki banyak harta dan harta itu bermanfaat buat orang lain. Hartanya tidak lagi hanya memenuhi kebutuhan si empunya tetapi juga sudah menebar manfaat kepada sekitar. Tentu saja mereka yang memilki harta sedikit akan lebih cepat hisabnya, Lebih cepat loh ya, bukan berarti lebih ringan. Semua kembali pada amal setiap manusia.

Perumpamaannya seperti ini, saat akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. Barang-barang bawaan kita akan diperiksa satu per satu sebelum diperbolehkan untuk memasukan pesawat terbang, bukan? Seseorang yang barang bawaannya lebih sedikit tentu saja memakan waktu lebih pendek pada proses pemeriksaan dibanding dengan seseorang yang membawa barang bawaan lebih banyak. Tetapi lolosnya barang bawaan bukan berdasar jumlah yang dibawa, bukan? Tidak berarti yang membawa barang lebih sedikit langsung lolos dan seseorang dengan bawaan lebih banyak tidak lolos. Semuanya tergantung pada syarat kelolosan, apa saja barang bawaannya, berbahaya atau tidak. Jika sudah clear, baru kemudian bisa meneruskan perjalanan.

Harta dan seluruh nikmat yang dititipkan kepada kita kelak pasti ditanya bagaimana didapatkan dan bagaimana dikeluarkan. Marilah bermuhasabah, periksa kembali barang-barang bahkan ilmu yang sudah dititipkan kepada kita, apakah sudah dipergunakan sebagaimana mestinya serta memberi manfaat.

Sumber: Herawati. (2022). Menjadi Hamba yang Dicintai Allah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Posting Komentar untuk "Agar Karunia-Nya menjadi Berkah"