Belajar dari Nabi Yusuf
Kehidupan Nabi yang juga banyak mengandung hikmah dan diambil pelajaran bagi kehidupan kita adalah Nabi Yusuf. Kisah Nabi Yusuf diabadikan dalam Al-Qur'an. Beliau dikaruniai Allah wajah yang tampan dan fisik yang sempurna. Tiada mata yang tak terpesona saat memandangnya.
Pasti sudah familiar di ingatan kita, bagaimana kisah beliau saat kecil, menjadi tempat dengkian saudara-saudaranya, hingga terperangkap di dalam sumur. Dijual sebagai budak hingga bekerja di istana. Digoda oleh istri sang raja kemudian difitnah. Dijebloskan ke penjara dan akhirnya menjadi pejabat Mesir.
Dizalimi oleh saudara-saudaranya hingga membantu orang yang menzaliminya. Darinya kita paham bahwa jalan yang lurus bukan berarti mulus tanpa halangan, walau demikian jalan itu adalah jalan yang selalu ada pertolongan, ada keberkahan, semakin dekat hamba pada Rabbnya.
Dari Nabi Yusuf kita belajar, sesulit apa pun hal yang sedang ada di hadapan, selalu yakin akan pertolongan-Nya. Allah tidak akan memberi ujian di luar kesanggupan. "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 286)
Perbuatan jahat yang diperbuat oleh orang lain terhadap kita, balaslah dengan perbuatan baik. Selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan, sehingga walau godaan yang datang itu dahsyat sekalipun, kita tidak akan terbujuk rayu karena kita takut kepada Allah, Allah Maha Melihat apa yang kita kerjakan.
Terhadap karunia Allah, jagalah itu dan jangan semena-mena dengannya. Walaupun Nabi Yusuf berwajah tampan dan banyak disenangi oleh para wanita. Tidak menjadikan beliau seseorang yang menggunakan ketampanan untuk hal-hal yang menjerumuskan. Seperti banyak fenomena yang kita saksikan belakangan ini, muda-mudi yang banyak menebar syahwat dengan menggunakan ketampanan, kecantikan, dan fisik yang muda. Na'udzubillah.
Sedari muda dekatkanlah dirimu dengan masjid, perbanyak ketaatan. Karena saat muda, fisik masih kuat, mata jelas, telinga masih berfungsi baik. Pergunakan untuk ibadah sebanyak-banyaknya karena jika sudah tua, fisik tak lagi sama.
Sumber: Herawati. (2022). Menjadi Hamba yang Dicintai Allah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Posting Komentar untuk "Belajar dari Nabi Yusuf"
Posting Komentar