Ekspresi Syukur

Setiap pekerjaan yang mubah pun dapat bernilai pahala jika diniatkan untuk mendapatkannya. Seorang ibu menggunakan tangan untuk memasak, agar anggota keluarga mendapatkan makanan. Ayah menggunakan kaki dalam ikhtiarnya mencari rezeki halal bagi anggota keluarga. Anak yang menggunakan tangan untuk menulis dan belajar. Itu termasuk bentuk syukurmu.

Ada kisah, sepasang suami istri yang belum memiliki rumah sendiri. Istrinya adalah seorang salehah yang tak pernah mengeluh. Mereka berdua mengontrak rumah sebagai tempat tinggal untuk bernaung dari dinginnya malam dan teriknya matahari. Rumah kontrakan tersebut dipergunakan oleh sang istri untuk mengajar ngaji anak-anak.

Yah, yang namanya anak-anak, pastinya memiliki beranekaragam pola tingkah, hingga dinding rumah itu sudah mulai berhiaskan hasil karya mereka, anak-anak mencoret dinding itu. Lalu datanglah sang pemilik kontrakan dengan marah. Membentak anak-anak. Takut dan larilah anak-anak tadi.

Istri salehah tadi pun hanya bisa menangis melihat kejadian itu, dan bercerita kepada suaminya, "Kenapa toh harus berteriak kepada anak-anak? Dinding kan bisa dicat kembali, tapi kalau mereka takut dan tidak datang lagi untuk mengaji, bagaimana?"

Mereka berdua lantas berdoa, meminta kepada Allah agar diamanahi rumah, yang dengan rumah itu dapat dipergunakan untuk mengaji anak-anak.

Ya, tujuan mereka bukan untuk membuat keluarganya hidup nyaman. Tetapi lebih dari itu, beliau ingin membuat anak-anak bisa ngaji dengan tenang di rumah tersebut.

Dari kisah tersebut kita dapat mengambil pelajaran, apakah titipan Allah sudah kita pergunakan untuk semakin mendekat kepada-Nya?

Pengingat bagi diri kita. Setiap hal yang kita minta, beripula alasannya kenapa harus kita miliki agar nanti dapat dipertanggungjawabkan pada hari perhitungan. "Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari Perhitungan." (QS. Sad: 53)

Sumber: Herawati. (2022). Menjadi Hamba yang Dicintai Allah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Posting Komentar untuk "Ekspresi Syukur"