Bermanfaat Bagi yang Lainnya

Tak lagi tentang dirimu. Sebuah kalimat bermakna konotasi dan butuh sebuah penafsiran agar tak keliru memahami. Apakah sebenarnya maksud dari pernyataan itu? Apa itu bermakna tidak perlu peduli lagi akan diri sendiri ataukah abai dengan diri sendiri.

Tidak kawan! Cobalah maknai kalimat tersebut dengan iman dan ilmu yang telah dititipkan padamu.

Hal itu bermakna segala titipan yang ada padamu, kau rasakan kebermanfaatannya untuk orang lain. Kau telah merdeka dari yang namanya apa-apa untuk diri sendiri, agar bisa menyenangkan diri, punya itu supaya diri dipuji oleh orang lain. Kau telah merdeka dari semua itu.

Bukankah saat semua adalah tentang orang lain, kebaikan itu kan kembali kepada dirimu sendiri? Pernah melihat orang yang bersedekah sengsara? Tak bahagia? Ada yang melihat orang yang memberi makan orang lain lantas ia merasa sedih? Ataukah ada yang pernah kejadian, seseorang yang mewakafkan mobilnya untuk orang lain, lalu merasa kekurangan? Pernahkah melihat seseorang yang senang berbagi ilmu, lalu ia stres atau murung?

Ada kisah tentang salah satu pendiri lembaga kursus. Saat di hadapan anak-anak SMA pada acara seminar, ia berkata, "Kenapa saya memilih jalan ini? Karena saya bahagia melihat anak-anak sekolah, yang penuh semangat." Seakan-akan saat bertemu dengan anak-anak yang bersemangat bisa memberinya motivasi. Orang lain selalu melihat beliau sebagai seseorang yang memotivasi dan menginspirasi. Padahal baginya, ia yang mendapat motivasi. Itulah yang dinamakan vibe atau pengaruh orang-orang yang sering bergaul dan berhadapan dengan kita akan menular kepada diri kita sendiri.

Sumber: Herawati. (2022). Menjadi Hamba yang Dicintai Allah. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Posting Komentar untuk "Bermanfaat Bagi yang Lainnya"